Aspirasi
Mahasiswa Agribisnis Faperta UNRAM Untuk Pengelolaan Pariwisata di NTB
Oleh:
Muhammad
Taufik
C1G012116
Sektor
pariwisata di Indonesia khususnya NTB sudah cukup berkembang dan dikenal oleh
masyarakat luas baik turis domestic maupun asing. Sehingga hal ini tentu
menjadi sangat potensial untuk terus dikembangkan lebih lanjut sehingg mampu
bersaing dan menjadi sector unggulan
dalam Komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015 nanti.
Berikut rangkuman beberapa hal penting yang merupakan aspirasi dari beberapa
mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram berupa kritik dan
saran atau masukan-masukan yang sekiranya dapat
menjadi bahan bahan evaluasi sekaligus pertimbangan para stakeholders dalam
merumuskan kebijakan untuk sector pariwisata khususnya di NTB.
1.
Mempromosikan secara intensif tentang
destinasi wisata yang baru sehingga NTB khususnya Lombok tidak hanya terkenal keindahan
Gilinya.
2.
Mengadakan dan memperbaiki sarana dan
prasarana yang mempermudah akses ke lokasi wisata
3.
Menjaga kearifan local, keaslian budaya
, dan keindahan alam setempat terutama yang menyangkut Biodiversifikasi.
4.
Menindak para pelaku pungli yang masih
banyak baerkeliaran di sekitar daerah wisata
5.
Mengadakan atau memperbanyak
diversifikasi objek wisata seperti agrowisata, out bond, dll.
6.
Mengexpose hasil-hasil kerajinan dan
kuliner khas lokal di daerah dekat objek wisata sehingga tidak terpusat pada
tempat-tempat tertentu
Selain
itu, beberapa hal penting yang menjadi sorotan adalah perihal keamanan di
daerah sekitar objek wisata, dimana tidak sedikit terjadi kasus kriminal
seperti pencurian sampai pengedaran obat-obatan terlarang yang mulai meresahkan
warga. Dari segi keamanan pengunjung di pantai juga perlu disiagakan para
penjaga pantai di setiap pantai yang biasanya ramai pengunjung. Di samping itu,
pemprov sebaiknaya mengadakan petugas khusus yang mengelola kebersihan
dilengkapi fasilitas bak sampah di daerah wisata secara khusus agar kebersihan
benar-benar terjaga. Tempat ibadah juga merupakan hal yang wajib ada di setiap
objek wisata mengingat kita merupakan masyarakat yang berlandaskan Ketuhanan
YME. Di setiap tempat pariwisata juga belum semua menyediakan area parker yang
luas sehingga control keamanan kurang terjamin, hal ini terkadang diperparah
denga tukang parker yang menarik ongkos semaunya.
Kebersihan
toilet juga perlu ditingkatkan mengingat selama ini jarang sekali terdapat
toilet umum dengan kebersihan standar kecuali untuk toilet yang telah dipasang
tarif penggunaan.
Masih minimnya tempat
penginapan (Homestay) dengan biaya relative terjangkau juga menjadi keluh kesah
wisatawan domestic yang hendak ingin beristirahat. Setiap daerah juga
pariwisata hendaknya berbasis konservasi alam guna menjamin kelestarian untuk
generasi mendatang. Pemerintah atau pengelola setempat juga perlu mengadakan aturan-aturan
bagi wisatawan agar menghargai budaya yang ada agar degradasi moral (Perilaku
kebarat-baratan) dapat dikurangi. Hal ini juga harus mendapat dukungan dari
semua lapisan masyarakat dengan berpartisipasi aktif untuk memelihara dan melestarikan
kekayaan alam dan budaya setempat.
Berikut beberapa
aspirasi lain dari responden yang berhasil penulis rangkum dalam artike kali
ini:
a.
Mempromosikan
wisata-wisata yang baru maupun belum dikenal di NTB.
b.
Menjaga
dan melestarikan situs-situs peninggalan bersejarah (candi, batu bertulis,
benteng kolonial)
c.
Renovasi
terhadap objek-objek wisata.
d.
Sosialisasi
dan pelatihan yang berkelanjutan kepada masyarakat setempat agar dapat
memanfaatkan wisata menjadi peluang usaha riil.
e.
Menetapkan
peraturan batas ambang alih fungsi sumber daya untuk peningkatan
f.
Promosi
dan pengenalan karakteristik, objek-objek wisata di Indonesia kepada dunia
g.
Menjaga
keanekaragaman hayati dan menggali wawasan dari daerah wisata terutama melalui
kegiatan study tour.
h.
Memacu
pertumbuhan ekonomi local, mempercantik destinasi wisata dan memperbaiki
infrastruktur, memperbanyak sentra-sentra sovenir dan kuliner khas local, Memperbaiki
jalan, menyediakan transportasi yang layak, memperbaiki fasilitas
penerangan/listrik. meningkatkan pula potensi pariwisata di pulau Sumbawa, Bima
dan Dompu.
i.
Memanfaatkan
media online sebagai media promosi objek wisata di NTB (Facebook, Twitter,
Instagram, Path, dll)
j.
Renovasi
tempat wisata yang mulai sepi pengunjung, Memperkenalkan budaya-budaya
masyarakat sekitar, Menyediakan guidance yang ramah dan professional.
k.
Optimalisasi
potensi pariwisata daerah kurang berkembang
l.
Intensifkan
promosi dan mencegah terjadinya perbuatan asusila.
m.
Meningkatkan
kualitas Sumber Daya manusia di sekitar daerah pariwisata, memegang teguh rasa
kebangsaan agar tidak tergerus kebudayaan lain dari negara luar.
n.
Mengadakan
jaminan keamanan terhadap kendaraan yang diparkir pada area sekitar wisata.
o.
Penanganan khusus untuk
keamaan terhadap serangan terorisme
p.
Mengurangi
atau membatasi kegiatan-kegiatan wisatawan asing yang dapat merusak moral dan
tidak sesuai dengan budaya timur.
q.
Menyediakan
pelayanan bank (ATM) yang memadai serta pelayanan kesehatan yang berkualitas.
r.
Menyediakan
informasi penawaran-penawaran khusus yang sedang ada dalam rangka berwisata di
Indonesia, objek wisata setidaknya memberikan hadiah kepada wisatawan untuk
menarik perhatian para pengunjung dengan melakukan sesuatu yang menarik
s.
Menjamin
kehalalan kuliner di tempat wisata
t.
Campur tangan pemprov untuk mengelola dan membasmi
paraktek kecurangan terutama dalam hal karcis dan biaya parkir
u.
Menjadikan
suatu pulau atau gili yang bernuansa islami, supaya bisa
menikmati keindahan tempat pariwisata tanpa adanya sesuatu yang bersifat
pornografi.
v.
Membuat peraturan bagi
pengungjung untuk menjaga moral di daerah wisata.
w.
Membudidayakan terumbu
karang yang dapat menambah keindahan alam bawah laut terutama untuk snorkeling
dan diving.
Diharapkan dari
berbagai suara mahasiswa diatas mampu membuat para perumus kebijakan agar lebih
menekankan perhatian pada poin-poin diatas sehingga harapan-harapan masyarakat
tidak hanya sebatas fatamorgana. Terlebih saat ini di level nasional sudah
mulai diwacanakan tentang pariwisata berbasis syari’ah yang merupakan komposisi
terbesar dari aspirasi mahasiswa untuk perbaikan pengelolaan pariwisata
khususnya di NTB. Akhirnya kami besar harapan kami para mahasiswa agar
masukan-masukan sedikit tidak dapat dipertimbangkan dan dapat terealisasikan.
.